Selasa, 08 Juni 2010

Surga Dunia

Peduli merupakan suatu paduan antara rasa kasih dan cinta. Yang lingkupnya besar. Mencakup terhadap lingkungan, baik sesama, hewan dan tumbuhan. Peduli berarti mengasihi dan tak sungkan untuk memberi bahkan berkorban. Mengamati, terjun ke suatu lokasi dan meneliti agar kita mengerti apa yang mereka rasa kurang dan membutuhkan kepedulian kita. Baik mari kita kaji tentang kepedulian terhadap sesama.
Pernah saya terjun ke suatu lokasi dimana terdapat beberapa keluarga yang kurang kepedulianya. Kurang peduli dengan kebresihan lingkungan mereka. Sedikit peduli dengan moral anak - anak mereka. Bahkan kurang peduli dengan bangsa mereka. Yang terpikirkan hanya bagaimana saat ini perut bisa terisi dan masih bisa meneruskan sisa hidup pada esok hari. Lingkungan kotor, anak - anak balita berkata kotor, dan lingkungan keras.
Pernah merintih hati saya melihat anak balita berkelahi dan orang dewasa disekitarnya bukan melerai justru memberi suport. Betapa malangnya anak ini, dari kecil dididik untuk menjalani kehidupan yang keras. Apakah sudah wajar seorang balita yang seharusnya menikmati masa indah dalam bermain, bermanja - manja dengan orang - orang di sekelilingnya, tertawa lepas dengan kesucian hatinya, harus menghadapi kerasnya kehidupan. LAYAKKAH MEREKA???
Pernah saya bertanya dengan beberapa orang diantara orang - orang disekitarnya. " Mengapa tidak dilerai, malah justru diadu?" tanya saya dengan suara lirih takut mereka tersinggung. " Anak ini akan mendapatkan kehidupan yang keras, di dunia ini yang kuat adalah yang menang!" jelas salah satu dari beberapa orang dewasa dalam sebuah kerumunan. Pedih hati, terdiam, dan sembari menghela nafas panjang. " Mengapa sudah tertanam prinsip yang kuat adalah yang menang dalam batinya, apakah yang kuat tidak akan peduli kepada yang lemah?" jeritan dalam hati saya.
Memang perekonomian mereka kurang baik, sampai untuk memeperhatikan anak - anaknya saja tidak ada waktu. Uang - uang dan uang yang ada dalam benaknya. Namun apakah ini latar pokok masalah yang menyebabkan mereka tidak peduli, bahkan untuk buah hatinya sendiri??? Atau mereka kurang mengerti nikmatnya saling peduli. Indahnya saling berbagi, dan syurga dunia ketika kita mampu membahagiakan batin kita dengan membantu sesama. Memang butuh pengorbanan, tapi demi Alloh, nikmatnya tiada tara, melebihi makan makanan bersih, mempunyai uang banyak, dan tidur dalam kelelapan dan kehangatan. Mengapa harus menunggu orang lain jika kita mampu peduli. Mengapa harus berfikir panjang jika saat ini bisa kita lakukan? Mengapa harus menuggu menjadi kaya jika sekarang bisa sedikit berarti untuk mereka?
Bukan hanya syurga di akhirat kelak, syurga di dunia akan kita dapatkan. Betapa bahagia ketika kita berarti untuk mereka. Melihat anak - anak kecil tertawa riang dalam siangnya.Melihat kehidupan yang penuh dengan kerukunan dan persatuan. Berbanggalah menjadi orang yang pertama, ketika ada seseorang membutuhkan pertolongan dan kita membantunya.

Minggu, 06 Juni 2010

...

  • Yang lalu telah berlalu, dan yang pergi telah mati. Jangan dipikirkan yang telah lalu, karena yang pergi telah selesai.
  • Keimanan menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan adalah kesenangan yang diburu oleh orang - orang yang bertuhid dan hiburan bagi orang orang yang ahli ibadah.
  • Terimalah qadha' yang telah pasti dan rezeqi yang telah dibagi itu dengan hati terbuka. Segala sesuatu itu ada ukuranya. Karenanya, enyahlah kegelisahan.
  • Ketika waktu pagi tiba, jangan menunggu sore. Hiduplah dalam batasan hari ini. Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi yang lebih baik hari ini.
  • Buku adalah teman yang paling baik. Bercakap - cakaplah dengan buku, bersahabatlah dengan ilmu, dan bertemanlah dengan pengetahuan.
  • JANGANLAH BERSEDIH, kecuali kamu ijinkan para sekutu setan tetawa bahagia karena telah berhasil membujukmu untuk bersedih.